Langsung ke konten utama

Affirmative and Negative Agreement (New)


Affirmative Agreement

■To make the sentence becomes easier to read or eliminate the repetition of words in a sentence, could use the word "so" and "too". There are differences in the construction of a sentence typed using that words. If only there "to be" in the main clause, than the same tenses of "to be" used in the second clause. 
Affirmative statement (to be) + and +
- Too = Subject + to be + too.
- So   = So + to be + Subject.
■For example :
 1) I'm thirsty=I'm thirsty, and you are too.
     You are thirsty=I'm thirsty, and so are you.
 2) X : I'm thirsty.
      Y : I'm thirsty too.
      Y : So am I.
      Y : I am too.

Negative Agreement

■"Either" and "Neither" has the same function as the word "too" and "so" in the second clause in the affirmative sentence/agreement. The word is used to indicate a negative sentence/agreement. The same rule applies to the use of "to be", auxiliary verb and the verb.
Negative statement + and +
- Subject + negative auxiliary or "to be" + either.
- Neither + positive auxiliary or "to be" + subject.
■For example :
1) I didn't eat vegetable yesterday, and Mia didn't either. 
    I didn't eat vegetable yesterday, and neither did Mia.
2) Mia : I never eat vegetable.
     Miu : Neither do I.
     Moa : I don't either. 
●Tugas Kelompok
8) Karen hasn't seen that movie yet (I) Neither has Karen/(II) Karen hasn't either.
H) A : I didn't enjoy the movie last night.
     B : Neither did I.
     B : I didn't either.
●Nama Kelompok
- Adinda Chairunnissa
-Anindita Ayu Sukma
-Fadhila Fitria C
-Fitria Andiyani
-Intan Widyawati



http://bahasainggrisonlines.blogspot.com/2013/04/elliptical-constructions.html?m=1

   

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Etika Bisnis: Pelanggaran Pemalsuan Laporan Keuangan PT. Kimia Farma

ETIKA BISNIS PELANGGARAN PEMALSUAN LAPORAN KEUANGAN PT. KIMIA FARMA Disusun oleh Kelompok 6 : Dio Aikel (13214188) Fadhila Fitria C (13214743) Irfansyah Kuteh (15214454) La Ode Muh.Saiful (15214953) Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen Universitas Gunadarma 2017 BAB I PENDAHULUAN 1.1                    Pengertian Etika Bisnis Fadhila Fitria C (13214743) Dari asal usul kata, Etika berasal dari bahasa Yunani ‘ ethos ’ yang berarti adat istiadat/ kebiasaan yang baik Perkembangan etika yaitu Studi tentang kebiasaan manusia berdasarkan kesepakatan, menurut ruang dan waktu yang berbeda, yang menggambarkan perangai manusia dalam kehidupan pada umumnya. Menurut Kamus Besar B a h a s a Indonesia (1995) Etika adalah Nilai mengenai benar dan salah yang dianut suatu golongan atau masyarakat. Menurut Maryani & Ludigdo (2001) Etika adalah Seperangkat atu...

Fashion Hijab di Era Globalisasi

FASHION HIJAB DALAM ERA GLOBALISASI PENDAHULUAN                                       A. L atar Belakang      Dari generasi ke generasi kita telah mengetahui bahwa sudah banyak yang menggunakan busana muslim, dimana sudah mengikuti era zaman. Maka dari itu, sudah pula banyak wanita muslim yang mengembangkan busana tersebut salah satunya hijab. Ada pula wanita-wanita yang memberikan intruksi ataupun tutorial untuk berhijab melalui media masa. Berbagai model hijab telah ada di era modern ini. Perlu kalian ketahui, bahwa model hijab yang di intruksikan banyak diterima di kalangan masyarakat terutama wanita muslim dan sekarang sudah menjadi busana yang mengikuti zaman. Jadi , perlu diketahui bahwa   busana muslim bukanlah selalu yang berbau keagamaan, tetapi busan...

Pelanggaran Etika Bisnis pada Sektor Usaha

PELANGGARAN ETIKA SEKTOR PERT ANIAN, PETERNAKAN, KEHUTANAN DAN PERIKANAN (DEGRADASI LAHAN OLEH CAMPUR TANGAN MANUSIA ) Disusun oleh Kelompok 6 : Dio Aikel - 13214188 Fadhila Fitria C – 13214743 Irfansyah Kuteh – 15214454 La Ode Muhammad Saiful – 15214953 Kelas 3 EA 04 FAKULTAS EKONOMI JURUSAN MANAJEMEN UNIVERSITAS GUNADARMA 201 7 BAB I PENDAHULUAN 1.1.             Latar Belakang Indonesia dikenal sebagai negara agraris yang berarti negara yang mengandalkan sektor pertanian baik sebagai sumber mata pencaharian maupun sebagai penopang pembangunan. Sektor pertanian memiliki cabang-cabang sektor atau sub sektor yang membentuk sektor pertanian tersebut. Sub sektor tersebut adalah sub sektor tanaman pangan, sub sektor tanaman perkebunan, sub sektor peternakan dan hasilnya, sub sektor kehutanan dan sub sektor perikanan.  Pembagian sub sektor tersebut terkait dengan def...