Langsung ke konten utama

Tugas Softskill Proposal Qutub Bakery

TUGAS KOMUNIKASI BISNIS (SOFTSKILL)


NAMA KELOMPOK :
EVIAN NAZAR QUTUB 
FADHILA FITRIA CHUSNA 
MUHAMMAD ABDUL AZIZ 




FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS GUNADARMA
2017



BAB I
PENDAHULUAN

A.  Latar Belakang Usaha
Bisnis kuliner memang menjanjikan untuk membuka usaha, dari sekadar hobi makan pun kini bisa dijadikan sebagai peluang bisnis yang menjanjikan. Berbagai macam jenis makanan bermunculan dengan ragam kreatifitas yang menarik dan unik. Salah satunya adalah bakery atau roti yaitu salah satu jenis makanan yang merupakan hasil olahan dari tepung  terigu.
Rasanya yang enak dan variasi rasa yang manis mampu menarik minat para konsumen. Selain itu usaha bakery ini ketika nantinya sudah berkembang maka akan diadakan inovasi yaitu dengan adanya rasa yang bervariasi diantaranya yaitu ada rasa cokelat, pandan cokelat, dan pisang cokelat. Keunggulan tersebut akan dimulai setelah melihat pangsa pasar nanti yang akan dijalankan. Jika aneka rasa tersebut dapat dijalankan dan dapat menarik minat dari konsumen sehingga mulailah tumbuh kreativitas dan inovasi dalam usaha ini sehingga konsumen tidak akan merasa bosan. Oleh karena itu saya tertarik untuk membuka usaha yaitu “Bakery” untuk dijual karena dijadikan sebagai makanan ringan yang rasanya cukup lezat.
  
BAB II
BUSINESS PLAN

A.  Jenis Usaha
Jenis usaha berupa usaha rumahan yang menjual makanan ringan yang lezat dan bergizi dan disajikan dengan berbagai rasa.
B.  Prospek Usaha
Usaha Bakery ini merupakan usaha menengah. Dalam usaha ini tidak memerlukan banyak orang karena usaha ini masih kecil-kecilan dan juga tidak membutuhkan orang yang memiliki keahlian khusus atau juru masak, akan tetapi dibutuhkan sikap tekun, ulet, sabar.
C. Ruang Lingkup Usaha
Usaha ini termasuk usaha kecil yang akan di jual di daerah Depok namun seiring berjalannya waktu bisa menjadi usaha besar karena kalangan manapun bisa menikmati produk bakery atau roti ini.
D.  Tujuan
1.      Mendapatkan keuntungan dari produk ini
2.      Membuat produk makanan yang mempunyai inovasi baru dan disukai seluruh kalangan masyarakat.
3.      Memperkenalkan hasil olahan sendiri agar masyarakat mengetahui bahwa Bakery ini mempunyai nilai cita rasa yang enak.
E.  Visi & Misi
Visi :
Menjadikan “Bakery” sebagai menu makanan yang dapat dikonsumsi sehari-hari dan usaha terkenal dengan berbagai rasa serta bentuk yang bervariasi untuk memuaskan para konsumen.
Misi :
Mengembangkan inovasi – inovasi baik dalam produk maupun pelayanan yang berorientasi kepada kepuasan konsumen dengan mengutamakan kualitas kesehatan dan kualitas dalam pelayanan untuk mengembangkan usaha dan memperluas usaha serta menambah wawasan tentang cara berwirausaha tentang roti “Bakery”.
F.  Identifikasi Usaha
Usaha yang dijalankan ini diusulkan oleh:
Nama                           : Qutub Bakery
Nama Usaha                : Bakery
Alamat Usaha              : Jl. Margonda raya No.99 Depok
No. telp. Usaha           : 083872043034
Email Usaha                : qutub.bakery@gmail.com
G.      Analisis Persaingan Usaha
Setiap kegiatan untuk memulai usaha harus mengukur kemampuan terhadap lingkungan atau pesaing yaitu melalui analisis SWOT.
1)      Strength (kekuatan)
Kekuatan produk Roti ini ialah : Potensi lain yang dimiliki oleh usaha Bakery ini yaitu penjualan roti mempunyai ciri khas tampilan dan rasa yang berbeda dengan usaha roti yang lainnya yaitu  rasa yang bervariasi serta harga yang cukup terjangkau.
2)      Weakness (kelemahan)
Tidak dapat tahan lama, produknya mudah ditiru.
3)      Oppurtinity (peluang)
Rasa roti yang berbagai rasa dan dibuat sesuai selera menjadikan usaha ini sangat menjanjikan, budaya masyarakat yang konsumtif, di Depok mempunyai peluang besar untuk mendapatkan keuntungan yang sebesar-besarnya.
4)      Threath (ancaman)
Banyak saingan yang namanya sudah lebih melambung dan dikenal konsumen di Depok, harga bahan baku yang sewaktu-waktu bisa naik dapat menyebabkan keuntungan berkurang juga.

H.  Struktur Organisasi
Struktur Organisasi Bakery terdiri dari pemilik dan dua pegawai yang bertugas memproduksi dan memasarkan produk ke toko dan warung-warung rumahan.
I.      Resiko
Resiko yang mungkin terjadi dalam usaha yaitu roti mudah berjamur apabila terlalu lama tidak terjual sehingga terkadang mendapatkan kerugian. Dalam usaha ini berusaha mempertahankan kualitas dan cita rasa roti milik nya untuk menghadapi persaingan dengan pengusaha produk yang sama.

BAB III
ANALISIS USAHA

A.  Rencana Produk
Bakery ialah kue kecil yang dapat dijadikan sebagai camilan ringan yang rasanya cukup lezat.
B.  Produk/jasa yang dihasilkan
Keistimewaan Bakery ini diantaranya :
1.      Hidangan lezat dan bergizi
2.      Harga relatif terjangkau oleh semua lapisan masyarakat dalam berbagai umur baik anak-anak, remaja maupun orang tua.
3.      Disajikan dengan berbagai macam rasa
C.  Biaya Awal
Biaya Variabel :
No
Keterangan
Satuan
Unit
Jumlah
1.
Tepung Terigu
Kg
34
Rp 255.000
2.
Selai
Kg
6
Rp   39.000
3.
Gula Pasir
Kg
17
Rp 187.000
4.
Mentega
Kg
17
Rp 170.000
5.
Telur
Butir
68
Rp 102.000
6.
Ragi
Gram
1.000
Rp   50.000
7.
Garam
Gram
200
Rp   48.000
8.
Plastik
Keping
90
Rp 104.000
9.
Pisang Barangan
Total
Sisir 15
Rp 180.000
Rp 1.135.000

Keterangan :
Masing – masing jumlah x 4 minggu (1 bulan)
Biaya Tetap :
Bakery
No
Keterangan
Unit
Harga/Satuan
Jumlah
1.
Oven
1
Rp 2.500.000
Rp 2.500.000
2.
Mixer
1
Rp    500.000
Rp    500.000
3.
Loyang
1
Rp    200.000
Rp    200.000
4.
Timbangan
1
Rp    250.000
Rp    250.000
5.
Biaya Gaji
2
Rp 1.500.000
Rp 3.000.000
Total
Rp 4.950.000
Rp 7.405.000

D.  Harga Per unit
Harga jual 1 bungkus roti Rp 2.700
Target penjualan roti per hari adalah 350 bungkus.
Perhitungan : Pendapatan/bulan-Pengeluaran/bulan
Pendapatan/ bulan :

350 buah roti(1 hari 1 kali produksi)
@Rp 2.700*15 kali produksi.
Rp 14.175.000
Pengeluaran/bulan :
Biaya Bahan Baku Rp 250.000*15 kali produksi
Rp 3.750.000
Biaya Bahan Penolong Rp 300.000*15 kali produksi
Rp 4.500.000
Biaya lain-lain Rp 150.000*15 kali produksi
Rp 2.250.000
Jumlah Pengeluaran/bulan
Rp 10.500.000
Total
Rp 3.675.000

BAB IV
RENCANA PRODUKSI

A.  Bahan baku dan penggunaannya
Bahan-bahan untuk membuat Bakery :
Bahan Baku :
1.      Tepung Terigu             : 34 Kg
2.      Isi Roti                         : Coklat 6 Kg
3.      Gula Pasir                    : 17 Kg
4.      Mentega                      : 17 Kg
5.      Telur                            : 68 Butir
6.      Ragi                             : 1.000 Gram
7.      Garam                         : 200 Gram
8.      Pisang                         : 15 sisir
B.  Proses Produksi
Adapun cara pembuatan Bakery adalah :
1.      Siapkan bahan-bahan yang akan dibuat seperti tepung terigu, gula pasir, mentega, ragi, telur, garam dan bahan isi roti yaitu selai coklat dan pisang.
2.      Setelah bahan siap, lalu bahan ditimbang sesuai dengan takaran.
3.      Lalu tepung terigu 34 Kg, telur 68 butir, garam, mentega dan ragi diaduk menggunakan mixer setelah itu dimasukkan air secukupnya.
4.      Setelah menjadi adonan, ditunggu atau didiamkan selama 10 menit.
5.      Penimbangan adonan dilakukan dengan membagi adonan sesuai berat yang diinginkan, lalu dibentuk.
6.      Roti yang telah melalui pengembangan dan dibentuk serta pengisian roti lalu diletakkan di loyang besar setelah itu dimasukkan pengovenan yang kira-kira dilakukan 15 menit dengan suhu (170°C).
7.      Pendinginan roti kira-kira 1 jam.
8.      Tahap terakhir pengemasan roti.

BAB V
RENCANA PEMASARAN

A.  Analisis 4P
1.      Product
Brand              : Bakery
Quality             : Tanpa bahan pengawet
Packing            : Menggunakan plastik
2. Price
Untuk harga awal, Roti dijual langsung kepada konsumen dengan harga Rp 2.700/bungkus.
3. Promotion
Personal Selling : Pemasaran awal produk kami melalui toko-toko atau warung rumahan.
4.  Place
Tempat yang dipilih yaitu kami menitipkan roti kepada toko-toko atau warung rumahan, dan kami juga menjualnya dirumah yang bertempat Jl. Margonda Raya no.99, Depok.
B.  Strategi Pemasaran
1.  Perkenalan Bisnis
Produk yang kami tawarkan merupakan makanan yang lezat, bergizi, dan harga yang terjangkau dengan bentuk dan rasa yang bermacam-macam. Produk ini bernama “Bakery”
2.  Membangun jaringan dengan usaha lain yang dapat mendukung bisnis
Memiliki produk roti berbahan baku seperti tepung terigu, telur, garam, gula pasir, mentega, ragi, dan selai. Oleh karena itu Bakery berniat bekerja sama kepada toko atau warung rumahan demi meningkatkan penjualan.

  
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
      Usaha Bakery ini termasuk usaha yang cukup menjanjikan karena memiliki peluang memperoleh keuntungan yang tinggi dengan berbagai macam rasa yang dapat disesuaikan dengan selera konsumen. Namun wirausaha harus memiliki cara mengembangkan kreativitas dan inovasi dalam diri agar bisnis yang dijalankan berhasil.
B. Saran
Agar tidak menimbulkan kegagalan usaha, seorang wirausaha harus memiliki rencana dan memperhatikan secara maksimal rencana tersebut agar usaha berkembang dengan cepat serta tetap menjaga kualitas dan berinovasi untuk menarik para konsumen membeli produk tersebut.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Etika Bisnis: Pelanggaran Pemalsuan Laporan Keuangan PT. Kimia Farma

ETIKA BISNIS PELANGGARAN PEMALSUAN LAPORAN KEUANGAN PT. KIMIA FARMA Disusun oleh Kelompok 6 : Dio Aikel (13214188) Fadhila Fitria C (13214743) Irfansyah Kuteh (15214454) La Ode Muh.Saiful (15214953) Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen Universitas Gunadarma 2017 BAB I PENDAHULUAN 1.1                    Pengertian Etika Bisnis Fadhila Fitria C (13214743) Dari asal usul kata, Etika berasal dari bahasa Yunani ‘ ethos ’ yang berarti adat istiadat/ kebiasaan yang baik Perkembangan etika yaitu Studi tentang kebiasaan manusia berdasarkan kesepakatan, menurut ruang dan waktu yang berbeda, yang menggambarkan perangai manusia dalam kehidupan pada umumnya. Menurut Kamus Besar B a h a s a Indonesia (1995) Etika adalah Nilai mengenai benar dan salah yang dianut suatu golongan atau masyarakat. Menurut Maryani & Ludigdo (2001) Etika adalah Seperangkat aturan atau norma atau pedoman yang mengatur perilaku manusia, baik yang harus dilakukan mau

DEFINISI PENGATURAN, KARAKTERISTIK GCG DAN KAITANNYA DENGAN ETIKA BISNIS

ETIKA BISNIS BAB 9 DEFINISI PENGATURAN, KARAKTERISTIK GCG DAN KAITANNYA DENGAN ETIKA BISNIS Kelompok 6 (Enam)   Dio Aikel (13214188) Fadhila Fitria C (13214743) Irfansyah Kuteh (15214454) La Ode Muh.Saiful (15214953) Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen Universitas Gunadarma 2017       BAB I ETIKA DAN BISNIS SEBAGAI SEBUAH PROFESI 1.1.             Definisi Etika Bisnis Perkembangan dunia bisnis yang cepat dan dinamis pada saat ini, perlu diimbangi dengan aturan-aturan atau norma-norma untuk mengatur bisnis tersebut.Hal ini, ditujukan agar pihak-pihak terkait dalam aktivitas bisnis dapat berjalan dengan baik, lancer dan berkesinambungan serta dapat mendatangkan manfaat bagi kelangsungan hidup perusahaan. Etika berasal dari bahas Yunani “ Ethos ” yang berarti adat atau kebiasaan. Hal ini berarti bahwa etika terkait dengan nilai-nilai, tata cara hidup yang baik, dan segala kebiasaan yang dianut dan diwariskan dari satu generasi ke

Fashion Hijab di Era Globalisasi

FASHION HIJAB DALAM ERA GLOBALISASI PENDAHULUAN                                       A. L atar Belakang      Dari generasi ke generasi kita telah mengetahui bahwa sudah banyak yang menggunakan busana muslim, dimana sudah mengikuti era zaman. Maka dari itu, sudah pula banyak wanita muslim yang mengembangkan busana tersebut salah satunya hijab. Ada pula wanita-wanita yang memberikan intruksi ataupun tutorial untuk berhijab melalui media masa. Berbagai model hijab telah ada di era modern ini. Perlu kalian ketahui, bahwa model hijab yang di intruksikan banyak diterima di kalangan masyarakat terutama wanita muslim dan sekarang sudah menjadi busana yang mengikuti zaman. Jadi , perlu diketahui bahwa   busana muslim bukanlah selalu yang berbau keagamaan, tetapi busana muslim juga mampu mengikuti globalisasi.      Jilbab telah lama dikenal sebelum datangnya Islam, pada kalangan bangsa Ibrani yang dibangun oleh nabi Ibrahim AS juga telah mengenal adanya jilbab. Sejalan d